Tuhan Tidak Pernah Salah Desain

Mengutip dari judul buku karangan Ning Nathan "Tuhan Tidak Salah Desain", catatan ini berisi curhatanq tentang anakq yg di desain Allah sedikit berbeda dibanding anak2 se-usianya
Di umurnya yg menginjak 4 tahun, ghazi memang memiliki kesulitan dalam berkonsentrasi, yg jg berdampak ke kemampuanya dlm berbahasa, kesulitannya mengungkapkan apa yg dia inginkan seringkali berakhir tantrum. Karena kekurangannya ini jg yg akhirnya kami memutuskan untuk mengikutkan ghazi di beberapa terapi di rumah sakit. Sekitar 1 tahun lebih sudah ghazi ikut terapi Sensor Integrasi, Okupasi dan Terapi Wicara, perkembangannya memang terlihat, tp belum cukup untuk ghazi bisa berinteraksi normal dengan teman sebayanya, dan jg untuk ikut kegiatan akademis di sekolah umum
Pagi ini,
Setelah mendapat telpon dari kepala sekolahnya di TK, sy pun segera meluncur ke sekolah, ternyata apa yg sy khawatirkan selama ini terjadi, pertemuan terakhir dengan gurunya ghazi jd tempat curhatan guru dan kepala sekolah yg bisa dibilang 'menyerah' sama ghazi. Mereka merasa tidak bisa mengHandle ghazi dengan keunikannya yg juga memberi dampak ke proses belajar mengajar di kelasnya, sekolah itu memang sekolah umum, bukan sekolah khusus ABK, karena di lubuk hati terdalam saya masih berharap ghazi bisa membaur di sekolah umum. Pertemuan itu menjadi tempat sharing yang berakhir dengan drama air mataq yang sudah tidak terbendung, seakan semua unek2q tentang ghazi terwakili oleh derasnya air mata yang keluar, aq sampai di titik terlemahq saat itu.
Tapi disamping itu, saya teramat sangat berterima kasih kepada kepala sekolah TKIT Rahmania, Bu Rahma, krn bersedia untuk mengungkapkan apa yg mereka rasakan selama mendidik ghazi. Karena dengan begitu tidak perlu ada waktu yg terbuang tanpa menghasilkan apapun baik itu untuk ghazi ataupun untuk teman2 di kelasnya. Pertemuan itu juga yg akhirnya membuka mataq tentang pendidikan yg tepat untuk ghazi.
Ghazi itu unik, sedikitpun sy tidak pernah ragu atas setiap potensi yg dia miliki dibalik kekurangannya, dan karena keunikannya itu tentu saja proses mendidiknya pun tidak bisa dengan cara yg biasa2 saja.
"Tuhan menganugerahkan anak spesial kepada orang tua yang spesial"
Setidaknya seperti itulah garis besar yg berusaha disampaikan Ning Nathan di bukunya. Berangkat dari kesimpulan itu semoga saja bisa menjadi penguat untukq pribadi dan pasanganq untuk bisa menjadi orang tua yg spesial buat ghazi.
Engkau meng-amanahkan Ghazi pada kami Ya Rabb, maka berilah kami pundak yg kuat untuk mengemban amanahMu, bimbinglah setiap langkah kami untuk mendidik Ghazi agar ia bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari orang tuanya, menjadi seorang yang dapat memberi manfaat untuk dirinya, agama dan lingkungannya.
Aamiin....Allahumma Aamiin...

Komentar

Postingan Populer